Kamis, 14 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU KUNCI

Tanaman Obat

TEMU KUNCI
(Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter.)

Uraian :
Temu kunci merupakan herba rendah, merayap di dalam tanah. Batang asli di dalam tanah sebagai rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun). Daun umumnya berdaun sebanyak 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun, tangkai daun beralur, tidak berambut, panjang 7-­16 cm, lidah-lidah berbentuk, segitiga melebar, menyerupai selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun, helai daun tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang pertulangan, warna helai daun hijau muda, lebar 5-11 cm. Bunga: susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun. Merupakan tumbuhan liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati. Tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya atau sering tergenang air, maka pertumbuhan akan terganggu dan rimpang cepat busuk. Dibudidayakan di tanah berkapur bergerombol. Perbanyakan: dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas). Pemanenan dilakukan setelah berumur 1 tahun.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang: sebagai peluruh dahak/untuk menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, bumbu masak, pemacu keluarnya air susu ibu (ASI).
Komposisi :
Rimpang 1,2% minyak atsiri (rimpang segar 0,06% - 0,32% minyak atsiri); komponen utama minyak atsiri terdiri dari monoterpen, seskuiterpen, turunan fenilpropana antara lain: geranial, neral, kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen l, 8-sineol (eukaliptol), d-borneol, geraniol, osimen, dimetoksi-4 (2-propenil), miristin, linalil propanoat, asam sinamat, kamfen hidrat, propenil guaikol, dihidrokarveol, linalool, etil-sinamat, etil pmetoksi sinamat, panduratin A. Pada jenis tumbuhan dengan rimpang berwarna merah: pinostrobin, boesenbergin A, panduratin rimpang berwarna putih : 0,36% krotepoksid rimpang berwarna hitam: pinostrobin, 5, dimetoksi-flavon, 5-hidroksi-7-­metoksi-flavon dan 5-hidroksi-7,4-dimetoksiflavon, 5, 7, 3, 4 tetrametoksiflavon; kaemferol-3, 7, 4-trimetil eter; kuersetin-3, 7, 3, 4-tetrametil eter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar