Selasa, 12 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU HITAM

Tanaman Obat

TEMU HITAM
(Curcuma aeruginosa Roxb.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: temu erang, temu itam (Melayu). Jawa: koneng hideung (Sunda), temu ireng (Jawa). NusaTenggara: temo ereng (Madura), temu ireng (Bali). Sulawesi: tamu leteng (Makasar), temu lotong (Bugis). Nama simplisia Curcumae aeruginosae Rhizoma (rimpang temu hitam).
Uraian :
Temu hitam terdapat di Burma, Kamboja, Indocina, dan menyebar sampai ke pulau Jawa. Selain ditanam di pekarangan atau di perkebunan, temu hitam juga banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati, padang rumput, atau di ladang pada ketinggian 400-750 meter dpl. Terna tahunan ini mempunyai tinggi 1-2 m, berbatang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau coklat gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, 2-9 helai. Bunganya majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung berwarna ungu kemerahan. Mahkota bunga berwarna kuning. Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang. Rimpang juga bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Rimpang temu hitam mempunyai aroma khas. Perbanyakan dengan rimpang yang sudah tua atau pemisahan rumpun.­
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang berkhasiat untuk mengatasi: tidak ada nafsu makan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan borok, perut mulas, sariawan, batuk, sesak napas, dan cacingan.
Komposisi :
Rimpang temu hitam mengandung minyak asiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, α, β, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurkumin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar