Selasa, 29 Januari 2013

Tanaman Obat : TEBU

Tanaman Obat

TEBU
(Sacharum officinarum, Linn.)

Nama Lokal :
Tebu (Indonesia), tebu, rosan (Jawa); tiwu (Sunda); tebhu (Madura); tebu, isepan (Bali); teubee (Aceh); tewu (Nias, Flores); atihu (Ambon); tebu (Lampung).
Uraian :
Tebu berkembangbiak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 1-1300 meter dpl. Setiap jenis tebu memiliki ukuran batang serta warna yang berlainan. Tebu termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Tinggi tebu berkisar 2-4 meter. Batang pohon tebu terdiri dari banyak ruas yang setiap ruasnya dibatasi oleh buku-buku sebagai tempat duduknya daun. Bentuk daun tebu berwujud helaian dengan pelepah. Panjang daun dapat mencapai panjang 1-2 meter dan lebar 4-8 cm dengan permukaan kasar dan berbulu. Akarnya berbentuk serabut.
Khasiat untuk kesehatan :
Meredakan jantung berdebar, sakit panas, batuk.
Komposisi :
Kandungan kimia : batang tebu mengandung air gula yang berkadar sampai 20%.

Rabu, 23 Januari 2013

Tanaman Obat : TASBEH

Tanaman Obat

TASBEH
(Canna indica L.)

Nama Lokal :
Sumatera: hosbe (Batak), Jawa: ganyong wana, sebe, sebeh, tasbeh, ganyol leuweung (Sunda), kembang gedang, puspa midra. Nama simplisia Cannae indicae Rhizoma (rimpang tasbeh), Cannae indicae Flos (bunga tasbeh).
Uraian :
Tanaman tasbeh dapat tumbuh liar di hutan dan pegunungan. Seringkali ditemukan sebagai tanaman hias di pekarangan atau di taman-taman. Tasbeh atau sering disebut bunga kana berasal dari Amerika tropis dan bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Tumbuh subur di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari. Terna tahunan ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2 meter, mempunyai rimpang tebal seperti umbi. Daun tunggal, bulat telur memanjang, bertangkai pendek menjadi pelepah, ujung dan pangkal runcing, menyirip jelas, warnanya hijau atau merah tengguli, berlilin, panjang 25-­70 cm, lebar 8-21 cm. Bunga majemuk, muncul terminal, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, mahkota bunga besar dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan dadu. Buah berupa buah kotak, bentuk bola, dinding buah kasar, biji 3-5, bulat, keras. Perbanyakan dengan pemisahan anakan yang tumbuh di sekitar induk.
Khasiat untuk kesehatan :.
Rimpang digunakan untuk: demam, tekanan darah tinggi, disentri kronis, wasir, keputihan, dan radang hati akut.
Bunga digunakan untuk: darah haid banyak, batuk darah.
Komposisi :
Rimpang mengandung 6 substansi fenol, 2 terpene, 4 koumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, dan getah. Daun mengandung tanin dan sulfur.

Jumat, 18 Januari 2013

Tanaman Obat : TAPAK LIMAN

Tanaman Obat

TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber L.)

Nama Lokal :
Tapak liman (Indonesia); tutup bumi (Sumatera); balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda); tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 meter dpl. Merupakan terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10-80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10-18 cm, lebar 3­5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3-9 cm, lebar 1-3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu.
Khasiat untuk kesehatan :
Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorokan, radang mata, disentri, diare, gigitan ular, sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air, radang ginjal yang akut dan kronik, bisul, ekzema, kurang darah, radang rahim, keputihan, mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin, pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun: epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotria-contan-l-ol, lupeol acetate, deoxryelephantopin, isodeoxyelephantopin. Bunga: Luteolin-7­ glucoside.

Kamis, 17 Januari 2013

Tanaman Obat : TAPAK DARA

Tanaman Obat

TAPAK DARA
(Chtarantus roseus (L.) G. Don)

Nama Lokal :
Tapak dara (Indonesia); kembang sari Cina (Jawa); kembang tembaga beureum (Sunda).
Uraian :
Tapak dara banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Tapak dara memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bungannya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak dara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Diabetes, hipertensi, leukemia, asma, bronkhitis, demam, radang perut, disentri, kurang darah, gondong, bisul, borok, luka bakar, luka paru, bengkak.
Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga tapak dara mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinlouresin merupakan kandungan komposisi zal alkaloid dari tapak dara.

Rabu, 16 Januari 2013

Tanaman Obat : SRIKAYA

Tanaman Obat

SRIKAYA
(Annona squamosa L.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera:delima bmtang, serba bintang, sarikaya, seraikaya. Jawa: sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaja, serakaja, sirikaja. Kalimantan: sarikaya. Nusa Tenggara: sirkaya, srikaya, garoso, ata. Sulawesi: atis soe walanda, sirikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, srikaya. Maluku: atisi, hirikaya, atis. Nama simplisia Squamosae Semen (biji srikaya), Squamosae Folium (daun srikaya).
Uraian :
Perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin banci, tinggi 2-­7 m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda. Daun tunggal, berseling, helaian bentuk elips memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga tunggal, dalam berkas, 1-2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil atau mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging buah putih keabu-abuan. Biji dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter dpl, terutama pada tanah berpasir sampai tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5-­7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan. Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi baik terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh subur bila mendapatkan pengairan yang cukup. Perbanyakan dapat dengan biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4 x 3 meter. Kelebatan pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah pada umur 1-2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak dilakukan pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3-4 tahun. Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110-120 hari setelah berbunga.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun               : digunakan untuk mengatasi batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare, disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis.
Biji                  : digunakan untuk mengatasi pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.
Buah Muda     : digunakan untuk mengatasi diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan.
Akar                : digunakan untuk mengatasi sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung.
Kulit Kayu      : digunakan untuk mengatasi diare, disentri, dan luka berdarah.
Komposisi :
Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroiso-kinolin (retikulin). Pada organ-organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Pulpa buah yang telah masak ditemukan sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin. Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin A, anonin I, IV, VI, VIII, IX, XVI, skuarnostatin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon, neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin, skuamosin, sanonasin, anonastatin, neoanonin). Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat, metil linoleat. Daun mengandung alkaloid tetrahidro isokiriolin, p-hidroksibenzil-6, 7-dihidroksi-1, 2, 3, 4-­tetrahidro isokinolin (demetilkoklaurin = higenamin). Bunga mengandung asarn kaur-l6-ene-l9-oat diinformasikan sebagai komponen aktif  bunga srikaya.

Sabtu, 12 Januari 2013

Tanaman Obat : SRIGADING

Tanaman Obat

SRIGADING
(Nyctanthes arbor-tristis L.)

Nama Lokal :
Srigading, suruh gading, sarigading, sirih gading, kembang pengantin, daun karangan (Jawa).
Uraian :
Srigading merupakan tumbuhan asli India dan tersebar luas di seluruh dunia yang beriklim panas. Tumbuh liar di semak-semak atau pinggir hutan, namun sering ditanam sebagai tanaman hias dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 500 meter dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi ± 9 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, berambut, kasap, putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, permukaan kasap, tulang menyirip, panjang 4-11 cm, lebar 2-8 cm, duduk berhadapan, hijau. Bunga majemuk bentuk malai, harum, kelopak bentuk corong, berambut, panjang ± 7 mm, tabung mahkota silindris, jingga, mahkota 3-5, putih, mekar waktu malarn hari dan berjatuhan pada pagi hari. Buah kotak, bulat telur, pipih, panjang ± 1,5 m, cokelat. Biji keras, coklat. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk :
Bunga dan daun srigading berguna untuk mengatasi: demam, demam sehabis persalinan, perawatan  setelah bersalin, haid tidak lancar, rematik, ruam kulit, kusta, dan cacingan pada anak.
Kulit kayu untuk mengatasi: batuk, radang saluran napas, dan sembelit.
Biji berguna untuk mengatasi: ketombe.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun mengandung tanin, metil salisilat, resin, niktantin, dan gula. Bagian bunga mengandung minyak asiri dan zat warna merah yang disebut niktantin.


Jumat, 11 Januari 2013

Tanaman Obat : SOSOR BEBEK

Tanaman Obat

SOSOR BEBEK
(Kalanchoe pinnata (Lam.) Per.)
Gambar : Tanaman Sosor Bebek/ Cocor Bebek

Nama Lokal :
Buntiris, jampe, jukut kawasa, tere, ceker itik (Sunda); suru bebek, sosor bebek, teres, tuju dengen (Jawa); didingin beueu (Aceh); mamala (Halmahera); rau kufiri (Ternate); kabi-kabi (Tidore); dau ancar bebek, daun ghemet (Madura).
Uraian :
Tanaman ini merupakan terna tahunan yang berasal dari Madagaskar, tersebar di daerah tropik. Tinggi sekitar 1 meter dan biasanya dipelihara di pekarangan rumah atau tumbuh liar di tepi jurang, pinggir jalan dan tempat-tempat yang tanahnya berbatu-batu, daerah panas dan kering. Tumbuh sampai ± 1.000 meter dpl. Terna berbatang basah, daun tebal pinggir beringgit, banyak mengandung air, bentuk daunnya lonjong atau bundar,panjang, panjang 5-20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung daun tumpul, pangkal membundar, permukaan daun gundul, warna hijau sampai hijau keabu-abuan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Bisul, koreng, pembengkakan payudara, memar, tulang patah, rematik, wasir, buang air kecil kurang lancar, datang haid tidak teratur, diare, peluruh dahak, penurun panas, radang amandel, radang telinga tengah, batuk darah, muntah darah, luka berdarah, terbakar dan tersiram air panas.
Komposisi :
Kandungan kimia : zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaempferol-3-glucoside.