Sabtu, 28 Desember 2013

Manfaat Dan Khasiat Daun Buah Sirsak Untuk Kesehatan

Manfaat Daun Sirsak Dan Buah Sirsak Serta Kandungan Yang Terdapat Untuk Kesehatan: Mengobati Penyakit Kanker, Mengobati Sakit Pinggang, Mengobati Diare Pada Bayi, Mengatasi Ambeien, Obat Menghilangkan Bisulan, Obat Nyeri Otot.


Manfaat Daun Sirsak

===============

Sirsak (Annona  muricat L) memiliki  daging buah yang tebal dan banyak mengandung serat vitamin C alami yang cukup tinggi. Zat antioksidan di dalam buah sirsak pun cukup tinggi. Tidak hanya buah, daun sirsak pun ternyata memiliki kemampuan dahsyat untuk menyembuhkan kanker. Bahkan, setara dengan efek kemoterpi. Jika kemoterapi masi bisa membunuh sel-sel sehat, rebusan air daun sirsak hanya membunuh sel-sel kanker atau sel-sel yang abnormal.

Manfaat dan Khasiat Daun Sirsak:

Kandungan annonaceous acetogenins dalam daun sirsak yang merupakan senyawa antitumor dan kanker yang berkeja dengan hebat tanpa merusak sel yang sehat adalah awal mula daun sirsak digunakan sebagai pengobatan alternatif penyembuhan kanker. Kandungan  antitumor, antibakteri, anti jamurnya efektif untuk mengatasi masalah cacingan atau parasit, hipertensi, depresi atau setres, dan menormalkan syaraf yang tertekan.

Cara teradisional mengonsumsi daun sirsak adalah dengan merebusnya menggunakan 3 gelas air sampai tinggal 1 gelas, kemudian diminum 2 sampai 3 kali sehari. Daun yang digunakan adalah daun sirsak yang sudah tua dan berwarna hijau tua. Cara kerja ramuan daun sirsak di dalam tubuh mirip kemoterapi, yaitu menimbulkan efek panas, namun ini terjadi pada beberapa orang saja. Tidak semuanya merasakan efek yang sama. Khasiat daun sirsak ini biasanya mulai terasa setelah mengonsumsi selama 2 minggu.

===============

Nah itulah manfaat daun sirsak, serta cara pengolahan dan kandungan dari daun sirsak. Semoga artikel kesehatan ini bermanfaat.

Cara Mengobati Penyakit Disentri Secara Alami

Berikut ini tips bagaimana cara mengobati penyakit disentri secara alami dan tradisional, dengan menggunakan ramuan obat herbal dibawah ini:

Penyakit Disentri

Resep 1

Bahan:

Daun andong segar, 60-100 g.

Cara Meramu Resep:

Rebus daun andong dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan bagi menjadi 3 bagian yang sama banyak.

Aturan Pakai:

Minum 3 kali sehari pada pagi, siang, dan malam hari.

===========

Resep 2

Bahan:

Bungan andong kering, 10-15 g.

Cara Meramu Resep:

Rebus bunga andong kering dalam wadah yang telah diisi 3 gelas air. Biarkan hingga mendidih dan air rebusan yang tersisa hanya 1 gelas. Angkat, dinginkan, dan saring air rebusan.

Aturan Pakai:

Minum air rebusan bunga andong 3 kali sehari pada pagi, siang, dan malam hari.

===========

Resep 3

Bahan:

Herbal kembang kertas segar, 30 g.

Herbal patikan kebo segar, 30 g.

Gula aren, seukuran telur puyuh.

Cara Meramu Resep:

Cuci semua bahan hingga bersih, lalu masukkan ke dalam panci masak. Tambahkan gula aren dan rebus dengan 2 gelas air. Biarkan sampai air rebusan tersisa satu gelas. Angkat, dinginkan, dan saring.

Aturan Pakai:

Minum air rebusan sekaligus. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.

==============

Itulah ramuan obat herbal untuk penyakit disentri. Baca juga artikel kesehatan tentang Manfaat Daun Sirsak.

Cara Mengobati Penyakit Demam Secara Alami

Berikut ini adalah tips bagaimana cara mengobati penyakit demam secara alami dan tradisional, dengan menggunakan ramuan obat herbal dibawah ini:

Penyakit Demam

Resep 1

Bahan:

Daun apu-apu segar, secukupnya.

Cara Meramu Resep:

Giling daun apu-apu hingga halus, tambahkan sedikit air, lalu peras. Ramuan siap digunakan untuk obat luar.

Aturan Pakai:

Gunakan untuk mengompres dahi dan ketiak.

===========

Resep 2

Bahan:

Daun apu-apu segar, 15 lembar.

Cara Meramu Resep:

Cuci daun apu-apu, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Angkat, dinginkan, dan saring.

Aturan Pakai:

Minum 2 kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari.

Catatan:

Perempuan hamil dilarang meminum rebusan apu-apu. Hati-hati dengan akarnya karena toksir/mengandung racun.

===========

Resep 3

Bahan:

Daun apu-apu segar, secukupnya.

Cara Meramu Resep:

Rebus daun apu-apu segar hingga mendidih. Angkat dan saring air rebusan.

Aturan Pakai:

Gunakan air rebusan daun apu-apu untuk membasuh bagian tubuh yang demam.

===========

Itulah resep obat herbal untuk penyakit demam. Baca juga artikel kesehatan tentang Manfaat Daun Sirsak.

Cara Mengobati Penyakit Batuk Tradisional

Berikut ini adalah tips atau cara bagaimana mengobati penyakit batuk secara alami dan tradisional, dengan menggunakan ramuan obat herbal dibawah ini:

Penyakit Batuk

Resep 1

Bahan:

Daun tembelekan kering, 5 g.

Cara Meramu Resep:

Rebus daun tembelekan dalm 3 gelas air. Biarkan sampai air rebusan yang tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring air rebusan, dan bagi menjadi 3 bagian yang sama banyak.

Aturan Pakai:

Minum ramuan ini 3 kali, yaitu pada pagi, siang, dan sore hari.

=========

Resep 2

Bahan:

Herbal sawi langit berikut akarnya, 30-60 g.

Cara Meramu Resep:

Cuci bahan yang akan dgunakan, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam panci berisi 3 gelas air. Rebus sampai air yang tersisa sekitar 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan bagi menjadi 2 bagian.

Aturan Pakai:

Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

==========

Resep 3

Bahan:

Buah mengkudu masak, 2-3 buah.

Gula batu, secukupnya.

Cara Meramu Resep:

Setelah dicuci, parut buah mengkudu, kemudian peras dan saring hasil parutan dengan sepotong kain. Tambahkan gula batu, lalu aduk-aduk hingga merata.

Aturan Pakai:

Minum ramuan sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.

==========

Itulah resep obat herbal untuk penyakit batuk. Baca juga artikel kesehatan tentang Manfaat Daun Sirsak.

Cara Mengobati Penyakit Batu Empedu Tradisional

Berikut ini adalah tips atau cara bagaimana mengobati penyakit batu empedu secara alami dan tradisional, dengan menggunakan ramuan herbal dibawah ini:

Penyakit Batu Empedu

Bahan:

Daun keji beling segar, 7 lembar.

Daun wungu segar, 7 lembar.

Temulawak segar, seukuran 1/2 telapak tangan.

Cara Meramu Resep:

Rebus semua bahan dengan 3 gelas air. Biarkan hingga air rebusan yang tersisa sekitar 2 gelas. Angkat, dinginkan, dan saring.

Aturan Pakai:

Minum air rebusan layaknya meminum teh.

Lakukan setiap hari sampai sembuh.

===========

Itulah resep obat herbal untuk penyakit batu empedu. Baca juga artikel kesehatan tentang Manfaat Daun Sirsak.

Sabtu, 28 September 2013

Tanaman Ciplukan

Tanaman Obat
Bukan hanya mudah ditemui di persawahan, dipinggir-pinggir kolam atau lahan-lahan kosong. Ciplukan juga merupakan buah semak yang disukai anak-anak, karena rasanya yang manis-manis masam.
Siapa sangka tanaman ini memiki khasiat sebagai obat beberapa macam penyakit. Baca di sini.



 Detail tentang tanaman ciplukan ini dapat di baca di link ini.

Senin, 24 Juni 2013

Ramuan herbal untuk ejakulasi dini

Berbagai ramuan herbal untuk ejakulasi dini berikut cukup efektif apabila dikonsumsi secara rutin. Anda tidak perlu khawatir akan efek samping yg ditimbulkan obat tradisional ini sebab bahan-bahannya berasal dari alam.

Ejakulasi dini merupakan masalah sexual yg terjadi pada pria. Adapun ciri-cirinya adalah mengalami orgasme terlalu cepat ketika bercinta. Kondisi tsb apabila dibiarkan berlarut-larut bisa mengganggu hubungan dengan pasangan. Pada beberapa pria, ejakulasi prematur bisa menyebabkan hilangnya rasa percaya diri. Beruntungnya, masalah ini dapat diatasi dengan beberapa ramuan herbal yang tidak saja mengatasi masalah ejakulasi dini tapi juga meningkatkan stamina tubuh pada pria dewasa.

Ramuan herbal untuk ejakulasi dini efektif

Ramuan herbal untuk ejakulasi dini
  • Hindari minuman beralkohol serta rokok, karena ia dapat menyebabkan ejakulasi prematur bahkan impoten.
  • Bebaskan diri dari stress atau beban pikiran.
  • Minum segelas susu murni yg telah ditambahkan jahe atau akar asparagus dicampur 1 sendok madu setiap hari. Ramuan tradisional untuk ejakulasi dini ini lumayan efektif.
  • Campurkan setengah sendok jus jahe dengan telur rebus setengah matang plus madu. Jus jahe bisa diganti dengan jus wortel 150 gram. Minumlah setiap hari!
  • Jus alpukat, pisang, mangga, anggur akan sangat membantu dalam mengatasi masalah ejakulasi dini yg anda alami. Selain itu buah-buahan tsb juga dapat meningkatkan libido serta stamina tubuh. Sangat disarankan mengkonsumsinya setiap hari.
  • Sertakan ikan lele atau belut dalam menu harian anda.
  • Ramuan herbal untuk ejakulasi dini terakhir dari saya adalah kepala lele lalu dibakar diatas bara api sampai gosong. Setelah itu lumatkan. Campurkan dgn madu murni dan kuning telur ayam kampung. Diminum secara rutin.
Sumber: Natural Tips To Cure Premature Ejaculation

Jumat, 14 Juni 2013

Ramuan tradisional untuk menumbuhkan rambut

Pada kondisi tertentu kita bisa menumbuhkan rambut secara alami relatif lebih cepat. Anda tidak perlu pergi ke salon atau menggunakan shampoo mahal. Cukup ikuti saja beberapa tips yg akan saya sampaikan dibawah ini.

Ramuan tradisional untuk menumbuhkan rambut secara alami

Ramuan tradisional untuk menumbuhkan rambut
Pada keadaan normal, rambut bisa tumbuh rata-rata seperempat inci per bulan. Tapi jika anda ingin menumbuhkan rambut relatif lebih cepat, Coba buatkan ramuan tradisional ini dirumah. cara membuatnya:
  • Sediakan madu 1 sendok makan, 1/2 sendok minyak kelapa, 1/2 sendok tepung jelatang kering dan 10 sendok air mineral.
  • Campurkan semua bahan ramuan hingga merata.
  • Oleskan ramuan tradisional ini pada seluruh kulit kepala sambil dipijat-pijat hingga merata.
  • Setelah itu diamkan selama 30 menit. Cuci rambut anda jika sudah dengan shampoo herbal.
  • Lakukan kegiatan ini secara rutin.
Supaya hasilnya lebih maksimal lagi sangat disarankan rajin berolahraga dan hindari stress, karena bisa menghambat pertumbuhan hormon rambut. Kemudian hindarkan mahkota anda dari terik matahari serta hal-hal yang dapat merusaknya seperti pengering rambut, obat kimia, dll.
Ramuan tradisional untuk menumbuhkan rambut diatas cukup efektif setelah beberapa minggu anda lakukan.

Sumber: How To Make Your Hair Grow Faster Naturally

Minggu, 28 April 2013

Tanaman Obat : WORTEL

Tanaman Obat

WORTEL
(Daucus carota, Linn.)

Nama Lokal :
Wortel (Indonesia); bortol (Sunda); wortel, ortel (Madura); wortel, wortol, wertol, wertel, bortol (Jawa).
Uraian :
Wortel adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter dpl. Tumbuhanwortel membutuhkan sinar matahari dan dapat tumbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Umbi akar wortel berwarna oranye.
Khasiat untuk kesehatan :
Digunakan untuk mengobati kejang jantung, eksim, cacing kremi, mata minus.
Komposisi :
Kandungan kimia : wortel mempunyai nilai kandungan vitamin A yang tinggi yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan unsur yang lain adalah kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gr, lemak 0,3 gr, hidrat arang 9,3 gr, kalsium 39 mg, fosfor 37 mg, besi 0,8 mg, vitamin B1 0,06 mg, dan vitamin C 6 mg. Komposisi di atas diukur per 100 gr.

Jumat, 05 April 2013

Pasang Iklan Murah

Buat anda yang mungkin berminat untuk memasang banner iklan anda di blog saya ini: caraobat.blogspot.com
Silahkan anda menghubungi admin caraobat.blogspot.com

Phone: 087-8266-82913

Email: olegunet@yahoo.com

YM: olegunet@yahoo.com


Untuk space banner yang tersedia:

Ukuran 728 x 90 Lokasi Penempatan dibawah header.

Ukuran 300 x 250 Lokasi Penempatan sidebar dan bawah header.

Ukuran 125 x 125 Lokasi di sidebar.

Ukuran 468 x 60 Lokasi Di bawah header.

Rabu, 03 April 2013

Tanaman Obat : WARU

Tanaman Obat

WARU
(Hibiscus tiliaceus L.)

Nama Lokal :
Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. Nama simplisia : Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).
Uraian :
Merupakan tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun      : digunakan untuk pengobatan TB paru-paru, batuk, sesak napas, radang amandel, demam, berak darah dan lendir pada anak, muntah darah, radang usus, bisul, abses, keracunan singkong, penyubur rambut, rambut rontok.
Akar      : digunakan untuk mengatasi terlambat haid, demam.
Bunga    : digunakan untuk pengobatan radang mata.
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Rabu, 27 Maret 2013

Tanaman Obat : VALERIANA

Tanaman Obat

VALERIANA
(Valeriana officinalis L.)


Nama daerah:
Valeran; waleri, whalere. Nama simplisia: Valerianae Radix.
Uraian :
Merupakan semak tahunan, tinggi lebih kurang 60 cm. Batang tegak, lunak, permukaan licin, warna hijau pucat. Daun majemuk, bentuk helaian daun lonjong, ujung dan pangkal meruncing, permukaan berkerut, warna hijau. Perbungaan bentuk tandan di ujung.batang, kelopak hijau muda, mahkota halus warna putih. Buah buni, bentuk lonjong, warna cokelat. Biji bulat kehitaman. Tumbuh pada tanah gembur dengan air cukup pada dataran rendah hingga 120 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan :
Sebagai bahan sedative, hiptonik, spasmolitik, karminatif, hipotensif. Tanaman untuk obat tidur.
Komposisi :
Minyak atsiri, alkaloid valeriana, valerianina, valepotriat, valtratum, didrovatratum, ionona.

Senin, 25 Maret 2013

Tanaman Obat : URANG ARING

Tanaman Obat

URANG ARING
(Eclipta alba (L.) Hassk.)

Nama Lokal :
Goman, urang aring (Jawa); telenteyan (Madura); daun sipat, keremak janten (Sumatera); daun tinta (Banda).
Uraian :
Merupakan tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 meter dpl. Tinggi tanaman mencapai 80 cm, posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring. Batang bulat berwarna hijau kecoklatan, berambut agak kasar warna putih. Daun warna hijau bentuk bulat telur memanjang, ujung daun meruncing, pinggir bergerigi halus atau hampir rata, kedua permukaan daun berambut, terasa agak kasar. Bunga majemuk berbentuk bongkol warna putih kecil-kecil. Buahnya memanjang, pipih, keras dan berbulu.
Khasiat untuk kesehatan :
Menghentikan perdarahan pada muntah darah, batuk darah, mimisan, kencing darah, berak darah, perdarahan rahim, diare, kurang gizi pada anak, keputihan, rambut memutih pada usia muda, neurasthenia.
Komposisi :
Kandungan kimia: ecliptine, alfaterthienylmethanol, 2-(buta-l,3­diynyl)-5-(but-3-en-1-ynyl) thiophene, 2-(buta-l,3-diynyl)-5-­(4-chloro-3-hydroxybut-1-ynyl) thiophene, 5-(3-buten-1-ynyl)­ 2,2-bithienyl-5-methyl acetate, wedelolactone.

Minggu, 10 Maret 2013

Tanaman Obat : UBI KAYU

Tanaman Obat

UBI KAYU
(Manihot esculenta, Crautz.)

Nama Lokal :
Kasapen, sampeu, kowi dangdeur (Sunda); ubi kayu, singkong, ketela pohon (Indonesia); pohon, bodin, ketela bodin, tela jendral, tela kaspo (Jawa).
Uraian :
Ubi kayu termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau mudah patah. Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter. Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 meter dpl. Daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah.
Khasiat untuk kesehatan :
Rematik, demam, sakit kepala, diare, cacingan, mata kabur, nafsu makan, luka bernanah, luka baru kena panas.
Komposisi :
Kandungan kimia (per 100 gr ) antara lain: kalori 146 ka1, protein 1,2 gr, lemak 0,3 gr, hidrat arang 34,7 gr, kalsium 33 mg, fosfor 40 mg, zat besi 0,7 mg. Buah ubi kayu mengandung (per 100 gr) : vitamin B1 0,06 mg, vitamin C 30 mg, dan 75 % bagian buah dapat dimakan. Daun ubi kayu mengandung ( per 100 gr ) : vitamin A 11000 SI, vitamin C 275 mg, vitamin B1 0,12 mg, kalsium 165 mg, kalori 73 kal, fosfor 54 mg, protein 6,8 gr, lemak 1,2 gr, hidrat arang 13 gr, zat besi 2 mg, dan 87 % bagian daun dapat dimakan. Kulit batang ubi kayu mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat.

Rabu, 06 Maret 2013

Tanaman Obat : TURI

Tanaman Obat

TURI
(Sesbania granditlora (L.) Pers.)

Nama Lokal :
Turi, toroy, (Jawa); turi (Sumatera); tuli, turi, turing, ulingalo, suri, gongo gua, kaju jawa (Sulawesi); tuwi, palawu, kalala,gala­gala, tanumu, ghunga, ngganggala (Nusa tenggara).

Uraian :
Tanaman turi umumnya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di tepi jalan sebagai pohon pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas pekarangan. Tanaman ini dapat ditemukan di bawah 1.200 meter dpl. Pohon ini berumur pendek, tinggi 5-12 meter, ranting kerapkali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata, dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan, lapisan gabus mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit berlendir. Percabangan baru keluar setelah tinggi tanaman sekitar 5 meter. Berdaun majemuk yang letaknya tersebar, dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm. Panjang daun 20-30 cm, menyirip genap, dengan 20­-40 pasang anak daun yang bertangkai pendek. Helaian anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi rata, panjang 3-4 cm, lebar 0,& 1,5 cm. Bunganya besar dalam tandan yang keluar dari ketiak daun, letaknya menggantung. Bila mekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Ada 2 varietas, yang berbunga putih dan berbunga merah. Buah bentuk polong yang menggantung, berbentuk pita dengan sekat antara panjang 20-55 cm, lebar 7­8 mm. Biji 15-50, letak melintang di dalam polong. Akarnya berbintil-bintil, berisi bakteri yang dapat memanfaatkan nitrogen, sehingga bisa menyuburkan tanah. Daun, bunga dan polong muda dapat dimakan sebagai sayur atau dipecel. Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna putih yang dikukus dan dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya protein. Turi juga dipakai sebagai pupuk hijau. Daunnya mengandung saponin sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian. Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor. Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan, karena memang lebih berkhasiat. Mungkin kadar taninnya lebih tinggi, sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
Khasiat untuk kesehatan :
Kulit batang (terutama bagian pangkalnya):   
sariawan, disentri, diare, scabies, cacar air, demam dengan erupsi kulit.
Daun   : keseleo, memar akibat terpukul, luka, keputihan, batuk, hidung berlendir, sakit kepala, memperbanyak produksi ASI, beri-beri, radang tenggorokan.
Bunga      :  memperbanyak dan memperlancar pengeluaran ASI, hidung berlendir.
Akar        :  pegal linu, batuk berdahak.
Komposisi :
Kandungan kimia : Kulit batang: tanin, egatin, zantoagetin, basorin, resin, calsium oksalat, sulfur, peroksidase, zat warna. Daun: saponin, tanin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B. Bunga: kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B.

Minggu, 03 Maret 2013

Tanaman Obat : TUNJUNG

Tanaman Obat

TUNJUNG
(Nymphaea lotus L.)

Nama Lokal :
Tarate kecil, tarate utan, tunjung putih (Indonesia); Tunjung bodas, tunjung tutur (Sunda).
Uraian :
Tanaman air atau rawa ini tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara di kolam-kolam sebagai penghias kolam di taman. Daun dan bunga keluar dari akar rimpang di dalam tanah yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daun mengapung pada permukaan air, sedang bunga pada air yang dangkal akan muncul di atas permukaan air. Helaian daun bangun perisai, bundar lonjong kadang melipat, tepi bergerigi, bagian pangkalnya bercangap sempit dan dalam, warnanya hijau, bagian bawah warnanya lebih muda dan berambut pendek yang rapat. Bunga agak berbau busuk, mekar pada malam hari dan menutup pada siang hari. Daun mahkota 13-28, warnanya putih, kuning atau merah keunguan. Buah masak dibawah air, serupa spons, membuka tidak beraturan. Bunga warna putih (white water lily) lebih disukai untuk digunakan dalam pengobatan.
Khasiat untuk kesehatan :
Bunga    : kejang pada anak, pingsan karena udara panas, mabuk alkohol, penyakit kulit seperti bisul, radang, tumor dan borok, kencing manis.
Akar      : TBC paru.

Sabtu, 02 Maret 2013

Tanaman Obat : TOMAT

Tanaman Obat

TOMAT
(Gycopersicum esculentum Mill.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: terong kaluwat, reteng, cung asam. Jawa: kemir, leunca komir (Sunda), ranti bali, r. gendel, r. kenong, rante, r. raja, terong sabrang, tomat (Jawa). Sulawesi: kamantes, samate, samatet, samante, temantes, komantes, antes, tamato, tamati, tomate. Nama simplisia Lycopersici esculenti Fructus (buah tomat).
Uraian :
Tomat ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1-1600 meter dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5-2,5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-­bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling, bentuknya bundar telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10-40 cm, warnanya hijau muda. Bunganya majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam bentuk maupun ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning kecoklatan. Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak, dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda bisa disayur. Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai tomat buah. Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang berukuran lebih kecil dikenal sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan, sedangkan yang kecil sebesar kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau dalam hidangan selada.
Khasiat untuk kesehatan :
Buah digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan seperti perut kembung, tidak nafsu makan, susah buang air besar, sakit kuning, radang hati, radang saluran napas, sesak napas, radang usus buntu, radang gusi, gusi berdarah, sariawan, ulkus lambung, wasir, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, lemas akibat kadar glukosa darah rendah, demam, rasa haus, rematik gout, dan memar akibat terbentur.
Komposisi :
Buah mengandung alkaloid solanin, saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk rutin), protein, lemak, gula (glukosa, fruktosa), adenin, trigonelin, kholin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P, K, Na, Fe, sulfur, klorin), vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin); dan histamin.

Rabu, 27 Februari 2013

Tanaman Obat : TERATAI

Tanaman Obat

TERATAI
(Nelumbium nelumbo Druce)

Nama Lokal :
Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.
Uraian :
Teratai merupakan tanaman air menahun yang indah dan asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan di perairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75 -200 cm. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang berisi 15-30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau dan akhimya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan biji bisa dimakan.
Khasiat untuk kesehatan :
Biji                       :  gangguan penyerapan makanan, diare karena badan lemah, radang usus kronis, muntah-muntah, keputihan, perdarahan pada wanita, susah tidur, banyak mimpi, kencing terasa sakit dan keruh, lesu tidak bersemangat.
Tunas biji             :  demam, rasa haus, jantung berdebar, gelisah, muntah darah, ejakulasi dini, mata merah dan bengkak, sulit tidur, darahtinggi.
Benang sari          :  keputihan, perdarahan seperti muntah darah, disentri, sering kencing.
Remptacle           :  pendarahan kandungan yang berlebihan, darah haid berlebihan, perdarahan sewaktu hamil, keluar cairan yang berlebihan setelah melahirkan, sakit perut bawah akibat sumbatan darah, berak darah, kencing darah, wasir, koreng basah.
Rimpang              :  demam, rasa haus, batuk darah, muntah darah, mimisan, berak darah, kencing darah, tekanan darah tinggi, gangguan lambung, kurang darah, gangguan pada mati haid (menopause).
Akar                    :  muntah darah, mimisan, kencing panas dan merah, batuk darah, berak darah.
Daun                    :  pingsan karena hawa panas, diare karena panas atau lembab, pusing, sakit kepala, beri-beri, perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah, perdarahan pada wanita.
Dasar daun          :  disentri berdarah, diare, bayi dalam kandungan tidak tenang.
Batang                 :  pingsan, dada terasa tertekan karena panas atau lembab, diare, muntah, keputihan.
Bunga                  :  perdarahan, radang kulit bernanah.
Tepung rimpang  :  menambah selera makan, badan lemah dan kurang darah, diare.
Komposisi :
Kandungan kimia : Bunga: quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benang sari: quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N- norarmepavine. Tunas biji teratai: liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.Akar: zat tannic dan asparagine. Daun: roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N­-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic.

Sabtu, 23 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMULAWAK

Tanaman Obat

TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza, Roxb.)

Nama Lokal :
Temulawak, temu putih (Indonesia); temulawak (Jawa); koneng gede (Sunda); temulabak (Madura).
Uraian :
Temulawak banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutama pada tanah gembur sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik bergerombol dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1.500 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan :
Sakit limpa, sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, sakit perut, produksi ASI, nafsu makan, sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan, jerawat.
Komposisi :
Daging buah temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol.

Selasa, 19 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU PUTRI

Tanaman Obat

TEMU PUTRI
(Kaempferia rotunda L.)

Uraian :
Merupakan herba, tinggi sampai 0,65 meter. Batang berupa rimpang bercabang, pendek, sangat kuat, aromatik, warna putih kekuningan, batang semu kokoh, merah kecoklatan, minimal 25 cm. Daun tunggal, berpelepah, 3-5, tegak, helaian, bentuk bulat memanjang lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, runcing, tumpul, daging daun tebal dan lunak, permukaan atas daun gundul, permukaan bawah berambut sangat pendek, warna permukaan atas hijau dan sering seperti terbakar, permukaan bawah ungu gelap, panjang helaian daun 10 - 30 cm, lebar 4-10 cm, tangkai daun besar, sampai 4 cm, lidah-lidah daun (ligula) kira-kira 4 mm, upih (pelepah) daun berambut, panjang 7- 24 cm. Tumbuh di daerah dengan ketinggian 20 - 500 meter dpl. Ditempat yang agak lembab dan teduh, sebagai tumbuhan, liar atau tumbuh menjadi liar di hutan jati, belukar, hutan basah, padang rumput. Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias, karena bentuknya yang indah, terdiri dari dua fase pertumbuhan, pertama petumbuhan normal dengan daun, pelepah dan berbatang semu, tanpa bunga. Daun berbentuk jorong, sisi atas hijau berbelang-­belang coklat; tangkai daun melebar. Bunga terdiri dari beberapa kuntum yang satu atau dua di antaranya mekar bersama. Kelompok bunga berwarna putih dengan mahkota bergaris-garis, bau harum, rimpangnya pendek, menggerombol, juga berbau aromatis. Akarnya berdaging membentuk umbi sebesar telur burung puyuh.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang     : dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut dan penambah nafsu makan.
Umbi          : juga digunakan untuk obat penenang syaraf.
Daun          : digunakan untuk body lotion.
Komposisi :
Rimpang Kaempferia rotunda mengandung 0,22 % minyak atsiri yang terdiri dari 5 senyawa utama piperiton, p-simen-8-ol, verbenon, kariofilen, kariofiienoksida, dan 3 senyawa minor, serta krotepoksida.

Jumat, 15 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU PUTIH

Tanaman Obat

TEMU PUTIH
(Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.)

Nama simplisia:
Zedoariae Rhizoma; rimpang temu putih.
Uraian :
Merupakan herba setahun, dapat lebih dari 2 meter. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwarna coklat muda sampai coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat. Daun tunggal, pelepah daun membentuk batang semu, berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Bunga majemuk susunan bulir, diketiak rimpang primer, tan berambut. Daun pelindung berjumlah banyak. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3-4 cm. Tumbuh di daerah tropis, 750 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan :
Obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat sesudah nifas.
Komposisi :
Rimpang mengandung zat warna kuning kurkumin (diarilheptanoid). Komponen minyak atsiri dari rimpang curcuma zedoaria terdiri dari: turunan Guaian (kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, prokurkumenol, kurkumadiol), turunan germakran (kurdion, dehidrokurdion); seskuiterpen furanoid dengan kerangka eudesman (kurkolon). Kerangka germakran (furanodienon, isofuranodienon, zederon, furanodien, furanogermenon); kerangka elemen (kurserenon identik dengan edoaron, epikurserenon, isofurano germakren); asam-4-metoksi sinamat.